Sekilas Kisah
Di dalam karya yang saya tulis ini, saya berusaha menggabungkan antara cerita fiksi dan sejarah yang ada sejauh apa yang mampu saya sampaikan dengan dibantu oleh Team Padepokan Tanah Leluhur selaku para pembimbing penulis.
Dan sebelumnya perlu saya sampaikan pula bahwa, serial cerita silat yang saya tulis ini tidak ada kaitannya dengan cerita silat Naga Sasra Sabuk Inten, karya Ki S.H. Mintardja, atau karya cerita silat yang lain. Namun jika hal itu terjadi, maka semua itu adalah sebuah kebetulan dan ketidaksengajaan dari penulis. Karena karya ini murni hasil panggulawentah dari tim Padepokan Tanah Leluhur.
Untuk memberikan sedikit gambaran tentang isi cerita serial Tanah Perdikan Pamingit ini, maka saya mencoba memberikan sedikit gambaran tentang cerita ini.
Di dalam serial ini mengambil plot sebuah daerah yang seiring dengan berjalannya waktu berganti-ganti nama karena alasannya masing-masing pada masa itu, bersamaan dengan gejolak yang terjadi di dalamnya yang mungkin menarik untuk diikuti.
Pada awalnya daerah tersebut bernama Kademangan Jogangsari, lalu berganti menjadi Kademangan Klampetan, lalu berganti lagi menjadi Kademangan Kali Amba, hingga akhirnya nanti akan berganti menjadi Tanah Perdikan Pamingit.
Dan pada setiap pergantian nama itu terdapat kisahnya tersendiri, baik dari kisah yang biasa saja, hingga kisah yang mencengangkan atau bahkan menggemparkan.
. . . . . . . . . . . .
Cerita ini mengisahkan tentang pergolakan pada saat-saat terakhir kekuasaan Kerajaan Majapahit hingga akhirnya berdirinya Kerajaan Demak Bintoro.
Kerajaan Majapahit beralih ke Demak Bintoro, tidak saja sebagai lambang perpindahan kekuasaan, tetapi juga sebagai perlambang perubahan besar dari budaya Hindu - Budha beralih ke kebudayaan Islam.
Namun dari kejadian besar tersebut, Team Padepokan Tanah Leluhur mengambil sudut pandang atau tokoh utama bukan dari kalangan kerajaan, melainkan mengambil tokoh utama dari luar istana atau kalangan orang biasa.
Sundhang Majapahit adalah sebuah aliran beladiri asli Majapahit yang sekarang sudah hampir tidak kita kenali lagi, yang dulu diajarkan pada Kesatuan Pasukan Khusus Majapahit itu sendiri.
Pasukan Pramadhatu adalah sebuah Kesatuan Pasukan Khusus dari Kerajaan Keling yang bertugas untuk mengalahkan lawannya dengan cara Perang Gerilya, dan karena itu pasukan ini disebut pula sebagai Pasukan Gerilya.
Pasukan Penjawen adalah sebuah Kesatuan Pasukan Khusus dari Kerajaan Keling yang bertugas memata-matai lawan atau dapat disebut pula sebagai Kesatuan Pasukan Sandi.
Pasukan Pranaspati adalah sebuah Kesatuan Pasukan Khusus Kerajaan Keling yang bertugas memasuki medan perang untuk menumpas semua musuh-musuhnya, di medan perang yang bagaimanapun jenisnya meski harus mempertaruhkan nyawa mereka sekalipun.
Selain itu, karya ini menghasilkan dua buah Serat yang akan saya terbitkan dengan menyesuaikan cerita yang sedang berjalan, sebab Serat tersebut adalah sebuah karya pemanis dari serial Perdikan Pamingit.
Untuk menjawab rasa penasaran panjenengan, silahkan panjenengan ikuti serial Tanah Perdikan Pamingit ini hingga ada kata …. “TAMAT”.
Gandok ini akan selalu diperbaharui untuk memberikan informasi tambahan kepada panjenengan semua dengan menyesuaikan dengan perkembangan cerita yang sedang berjalan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar